Kontroversi Helm SNI

Tidak dapat dipungkiri bahwa keselamatan adalah hal utama dalam berkendara. Hal ini pula yang mendorong pemerintah melarang para pengendara motor menggunakan helm catok yang tidak aman. Kali ini Azys Media menyoroti sebuah peraturan baru mengenai pemakaian helm.

Peraturan penggunaan helm standard dirasa sangat tepat karena mengurangi resiko cidera parah kecelakaan lalu lintas. Namun mulai bulan Maret kemarin, peraturan pemakaian helm standard menjadi lebih spesifik lagi, yaitu hanya helm SNI saja yang boleh dipakai untuk pengaman kepala.

Hal ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra, karena memang aturan tersebut dianggap rancu bagi sebagian masyarakat. Misalnya dari kalangan bikers yang merasa dirugikan karena selama ini mereka memakai helm berstandar internasional seperti DOT atau SNELL.

Tidak hanya harganya yang lebih mahal, namun dapat dikatakan bahwa helm kualitas international tersebut lebih aman bagi penggunannya. Seandainya para bikers masih memakai helm tersebut apakah juga kena tilang?

Selain itu, beberapa kalangan masyarakat mungkin merasa terlalu berat dengan peraturan ini, mengingat mereka harus mengganti helm standard mereka yang belum berlabel SNI dengan yang baru. Diperkirakan harga helm SNI sekitar 150 -250 ribu, cukup memberatkan masyarakat. Kecuali ada subsidi tersendiri bagi mereka.

Peraturan pemakaian helm SNI bermaksud baik bagi masyarakat. Namun, harus diberi kejelasan mengenai peraturan tersebut. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apakah helm-nya standard SNI, dan bagaimana dengan nasib helm standard internasional? Hal ini yang perlu diperhatikan dan disosialisasikan agar tidak muncul asumsi negatif mengenai peraturam berkendara.

Untuk melihat kriteria lengkap helm SNI, silakan klik DISINI

Baca Artikel Menarik Lainnya

Bisnis Online