Kejam: Kanibalisme di China

Sebuah media di Hong Kong melaporkan bahwa janin bayi saat ini sedang populer digunakan sebagai suplemen kesehatan dan kecantikan di China. Terlebih lagi, di Guangdong, permintaan akan janin ini semakin meningkat dan bahkan mereka bisa membeli langsung dari rumah sakit.

Selain itu, dari media tersebut juga melaporkan pada sebuah acara perjamuan yang diadakan seorang bisnisman asal Taiwan, seorang pelayan Ny. Liu yang mengungkap adanya kebiasaan memakan janin bayi di Liaoning dan tujuannya adalah sebagai supplement kesehatan.

Ny. Liu juga menyatakan walaupun setiap orang mampu membeli janin tersebut, namun, mereka masih harus mencamtumkan namanya di waiting list dan mereka yang memiliki koneksi akan mendapatkan yang “berkualitas Tinggi”, yaitu janin yang lebih tua dan berjenis kelamin pria.

Para konsumen biasanya menyantap janin tersebut sebagai semangkuk sup. Wartawan yang melaporkan berita ini sempat melihat bagaimana seorang wanita memotong-motong janin dan membuat soup dari placentanya. 

Pada kenyataanya, laporan mengenai makanan yang terbuat dari janin meningkat. Bahkan dalam suatu video yang beredar di internet, seorang warga China menyatakan bahwa menyantap janin adalah bentuk seni.

Pada bulan Maret 2003, polisi di Bingyan, Guanxi, Cina, menemukan 28 janin wanita diselundupkan menggunakan truk dari Yulin, propinsi Guangxi ke Houzhou di Prpinsi Anhui. Janin yang tertua baru berusia 3 bulan.

Walaupun pemerintah Cina melarang kebiasaan makan janin ini, namun rezim yang berkuasa memaksakan aborsi untuk meyakinkan bahwa kebijakan satu anak dengan tegas dipatuhi sehingga menimbulkan kesempatan besar untuk aksi keji ini terjadi. 

source: www.weirdasianews.com

Baca Artikel Menarik Lainnya

Bisnis Online