Pseudocyesis, kasus hamil palsu

Seorang Istri buru-buru meminta suaminya segera pergi ke rumah sakit untuk membantu proses persalinan bayi mereka. Sesampainya dirumah sakit ternyata tidak ditemukan adanya janin di tubuh sang istri. Gejala ini dapat dikatakan sebagai Pseudocyesis, atau kasus pura-pura hamil.

Menurut Wikipedia, Pseudocyesis ini biasa terjadi pada mamalia. Penyebab Pseudocyesis ini mungkin saja karena adanya perubahan pada endocrine system, sehingga terdapat gejala menyerupai kehalmilan (Biasanya pada tikus dan anjing, namun pada manusia sangat sedikit sekali) atau hanya pura-pura hamil belaka.

Pada awal tahun 2008 lalu, terdapat kasus pseudocyesis di Amerika Serikat. Didampingi suaminya, seorang wanita mendatangi sebuah rumah sakit Cape Fear Medical Center di Fayetteville, North Carolina, Amerika Serikat. Ia menghendaki layanan persalinan.

Melihat kondisi fisiknya yang sangat meyakinkan, rumah sakit segera membentuk tim persalinan. Tanpa melakukan diagnosa ulang, dokter segera melakukan tindakan medis untuk membantu persalinan.

Akan tetapi, ketika pisau bedah sudah berhasil menggores rahim ibu tersebut, tidak ada bayi ditemukan. Barulah dokter bedah itu menyadari kalau mereka tengah dipermainkan oleh ibu tersebut.Akhirnya, teguran keras diterima oleh tim bedah rumah sakit tersebut karena tanpa memeriksa langsung memutuskan operasi.

Sebenarnya, kasus serupa sudah muncul sejak 300 tahun sebelum Masehi. Diawali ketika ahli pengobatan Yunani kuno, Hippocrates, merawat 12 wanita yang mengaku hamil.

Pseudocyesis juga pernah dilakukan Ratu Prancis yang hidup di awal tahun 1500, Mary Tudor. Putri Raja Inggris, Henry VII, ini mungkin terpaksa berbohong untuk menyelamatkan reputasi ayahnya yang tega memancung para selir yang tak memiliki anak.

Baca Artikel Menarik Lainnya

Bisnis Online