Inspirasi : Tak ada kain, koran pun jadi

Salah satu ciri entrepreneur adalah kreatifitas. Rupanya itu pula yang dimiliki oleh Sandiyo, warga desa Bowan, Delanggu, Klaten. Beliau mampu menyulap koran bekas menjadi tenun lurik yang menarik. Walaupun, pada awalnya hanya coba-coba,namun Sandiyo berhasil mengembangkan usahanya.

Menurut Liputan6.com, Buah tangan Sandiyo dibuat dengan cara yang sama seperti karya tenun lainnya. Awalnya koran bekas dipotong-potong dengan lebar sekitar setengah sentimeter. Kemudian potongan kertas dipadukan dengan benang, ditenun dengan alat tenun bukan mesin.

Berbeda dengan proses tenun biasa, kerajinan tenun kertas koran tidak bisa dilakukan dengan cepat karena kertas tidak bisa dipintal hingga potongan kertas harus satu persatu dimasukkan ke alat tenun.

Sandiyo merintis usahnya sekitar 5 bulan lalu. Ide kreatifnya muncul ketika melihat sejumlah mesin tenun serbet yang tidak terpakai. Saat itu, banyak perajin serbet yang gulung tikar dan terbesit dipikiran Sandiyo untuk membuat tenun lurik dari koran.

Beberapa kerajinan tangan seperti taplak sampai tas bahkan banyak yang menggunakan bahan dasar tenun lurik ini. Karya kerajinan unik ini yang harga dasarnya Rp 8.000 per meter telah memasuki pasar berbagai kota mulai Jakarta hingga Bali.

Baca Artikel Menarik Lainnya

Bisnis Online