banner ads banner ads banner ads banner ads banner ads

Revolusi PSSI?

Saturday, January 1, 2011

Sepakbola memang menarik perhatian banyak masyarakat. Khususnya ketika pelaksanaan perhelatan sepakbola terakbar se-Asia Tenggara, Piala AFF. Masyarakat Indonesia yang tengah haus akan prestasi sepakbola, mengalami euphoria kemenangan timnas Indonesia hingga mencapai puncak perebutan trophy piala AFF melawan Malaysia.

Namun, asa untuk meraih gelar kembali Pupus setelah Timnas Indonesia kembali harus kalah setelah berhasil sampai di final Piala AFF selama 4 kali. Entah kenapa, sepertinya Indonesia belum mampu meraih raihan prestasi dalam bidang sepakbola, kendati diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan sepakbola di Asia Tenggara sejak dulu.

Jawabannya mungkin ada di sistem kepengurusan dan pengelolaan sepakbola yang dinaungi PSSI. Maaf saja, kepengurusan PSSI dibawah Nurdin Halid, yang mana sudah berjalan selama tujuh tahun belum menghasilkan satu trophy-pun. Hanya piala kemerdekaan pada tahun 2008 yang diperoleh dengan ‘mengalahkan’ Libia yang ‘walk out’ dari pertandingan final. Selain itu prestasi Nihil.

Nurdin Halid sendiri merupakan ketua umum yang kontroversial karena pernah menjalani proses pidana dan menjalankan profesinya sebagai ketua umum PSSI dari balik jeruji besi karena kasus korupsi. Bahkan ketika FIFA menyarankan agar diadakan penggantian Ketua, PSSI seakan tak bergeming dan tetap mempertahankan pemimpinnya.

Nurdin Halid banyak disorot para pecinta sepakbola Indonesia dan bahkan pemeharti bola dunia karena kasus korupsinya. Selain itu, yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan adalah kepengurusan tiket AFF yang kurang memadai. Hal ini menyebabkan para supporter kesulitan mendapatkan tiket final AFF di GBK, 29 Desember lalu.

Hal ini pula yang mungkin membuat banyak pecinta sepakbola Indonesia menyerukan adanya reformasi dalam tubuh PSSI, dimulai dengan permintaan agar Nurdin Halid mundur dari jabatannya. Namun, dengan tegas Nurdin Halid menyatakan bahwa tidak akan mundur karena menghargai demokrasi. Saya tidak begitu tahu demokrasi yang bagaimana yang dimaksud, apakah demokrasi yang tidak mendengarkan aspirasi masyarakat.

Apakah di induk organisasi sepakbola di Indonesia tersebut tidak memberi batasan waktu menjabat sebagai ketua umum? Bagaimana dengan yang lain, yang mungkin lebih muda dan berdedikasi tinggi dalam sepakbola, apakah masih mendapat kesempatan mengelola PSSI kalau seperti itu? Maaf saja, PSSI bukan tempat untuk mencari uang, tapi tempat untuk mengabdi demi memajukan persepakbolaan nasional. Jadi, PSSI harus terlepas dari unsur Politik.

Revolusi PSSI sendiri sering disuarakan oleh para pencinta sepakbola di seluruh Indonesia, salah satunya adalah dengan adannya grup facebook yang meminta Nurdin Halid mundur dari jabatannya. Namun, hal ini hanya dianggap angin lalu bagi PSSI.


Baca Artikel Menarik Lainnya



Bisnis Online



0 comments:

Bagaimana Pendapat Kamu?


Tulis Komentar Kamu disini dengan sopan dan bukan spam tentunya. Kamu bisa Log in ke akun kamu untuk berkomentar, atau Kamu bisa berkomentar sebagai tamu dengan mengisi Nama dan URL atau boleh juga tanpa Identitas (anonymous).

Thanks for visiting my blog :)

Baca-Baca Lagi Yuuk

Artikel Terpopuler

Random Template

Tips Facebook

Berita Sepak Bola

Unik

Download Dari Azys Media

Recent News

Tips Azys Media

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP