Mudik Lebaran Berpotensi Menjadi Ajang Pamer
Tuesday, September 7, 2010
Idul Fitri atau Lebaran merupakan hari kemenangan umat Islam setelah mampu melaksanakan Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Selain menjadi ajang perayaan kemenangan, umat muslim juga memanfaatkan momen ini untuk saling bermaaf-maafan.
Idul Fitri sebagai hari kemenangan memang harus diimplementasikan. Setiap umat mulsim pasti memiliki semangat untuk kembali fitri. Hal ini seperti yang terdapat dalam Surat al- Rum ayat 30 yang bermakna:
”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada din (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Semangat untuk kembali fitri ini pula yang memicu banyak orang yang hidup di perantauan berbondong-bondong pulang di hari yang fitri tersebut. Mereka ingin bersilaturahmi dengan sanak saudara atau tetangga agar mendapatkan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan.
Ya, kebudayaan mudik ini memang sudah mendarah daging dan memang kebudayaan yang sangat positif. Akan tetapi, bahaya penyakit hati yang berupa kesombongan ternyata ada dibalik itu.
Menurut Sosiolog dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Soeprapto , berpendapat bahwa mudik bisa juga menjadi ajang pamer kesuksesan. Seseorang akan sangat bangga jika mampu memperlihatkan pencapaiannya, dengan kata lain peningkatan status sosialnya.
Selain itu, dengan munculnya sikap pamer tersebut, maka efek negatif lain semacam kecemburuan sosial juga akan muncul. Hal ini bisa saja merusak niat kita yang sebenarnya di hari kemenangan yang fitri. Niat untuk kembali suci berubah menjadi ajang pamer kesuksesan yang diperoleh di luar sana.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tata kembali niat dan tujuan kita jika ingin benar-benar ingin mendapatkan ridho-Nya untuk menjadi manusia yang sudah kembali fitri di hari kemenangan nanti. Ingatlah potensi besar yang terkandung dalam hari kemenangan yang sebentar lagi akan kita jumpai. Di hari Idul Fitri, kita mendapatkan kesempatan untuk menghapus dosa-dosa kita dengan hanya mengucapkan kata maaf.
Idul Fitri sebagai hari kemenangan memang harus diimplementasikan. Setiap umat mulsim pasti memiliki semangat untuk kembali fitri. Hal ini seperti yang terdapat dalam Surat al- Rum ayat 30 yang bermakna:
”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada din (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Semangat untuk kembali fitri ini pula yang memicu banyak orang yang hidup di perantauan berbondong-bondong pulang di hari yang fitri tersebut. Mereka ingin bersilaturahmi dengan sanak saudara atau tetangga agar mendapatkan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan.
Ya, kebudayaan mudik ini memang sudah mendarah daging dan memang kebudayaan yang sangat positif. Akan tetapi, bahaya penyakit hati yang berupa kesombongan ternyata ada dibalik itu.
Menurut Sosiolog dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Soeprapto , berpendapat bahwa mudik bisa juga menjadi ajang pamer kesuksesan. Seseorang akan sangat bangga jika mampu memperlihatkan pencapaiannya, dengan kata lain peningkatan status sosialnya.
Selain itu, dengan munculnya sikap pamer tersebut, maka efek negatif lain semacam kecemburuan sosial juga akan muncul. Hal ini bisa saja merusak niat kita yang sebenarnya di hari kemenangan yang fitri. Niat untuk kembali suci berubah menjadi ajang pamer kesuksesan yang diperoleh di luar sana.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tata kembali niat dan tujuan kita jika ingin benar-benar ingin mendapatkan ridho-Nya untuk menjadi manusia yang sudah kembali fitri di hari kemenangan nanti. Ingatlah potensi besar yang terkandung dalam hari kemenangan yang sebentar lagi akan kita jumpai. Di hari Idul Fitri, kita mendapatkan kesempatan untuk menghapus dosa-dosa kita dengan hanya mengucapkan kata maaf.
Baca Artikel Menarik Lainnya
Newsmedia
- Download Screensaver Aquarium: Aquarium Life Screensaver
- Dilarang Gemuk di Jepang
- Jika Biri-Biri Sedang Galau
- Koper Toilet Ala Jepang
- Perbedaan Liga Primer Indonesia (LPI) dan Indonesian Super League (ISL)
- Bahaya Fluoride, Bahan Pasta Gigi
- Asal Mula Budaya Terompet Tahun Baru
- Terapi Fish Bite Ikan Nila
- Keceriaan Ditengah Duka Merapi
- Kaos Instan, Inovasi Terbaru dari Jepang
- Pemain Sepak Bola Eropa Yang Juga Merayakan Idul Fitri
- Bahaya Sisha Sama Dengan Rokok
- Hasil Perundingan Indonesia-Malaysia
- Belanja Hemat, Manchester United Targetkan Juara Liga Inggris (EPL)
- Kebakaran Masjid Tennessee
- Hanya Di India : Peserta Upacara Adat Bisa Membantu Seorang Wanita Memperoleh Suami
- Pertimbangan Dalam Memilih Pekerjaan
- Obsesi Remaja Korea Selatan: Operasi Plastik
- Jepang Merencanakan Siaran Holographic untuk Piala Dunia 2022
- Mengenai Grup Israel Di Facebook, Bisa Secara Otomatis Jadi Member
- Perseteruan Gerrard dan Terry = Kegagalan Inggris?
- Fans Seksi Paraguay, Larissa Riquelme
- Video Panas Ariel Dan BCL Beredar, Benarkah?
- Air Dingin Setelah Olahraga Sehat?
OPini
- Facebook Ditutup 15 Maret 2011, HOAX atau beneran?
- Karir Timnas Irfan Bachdim Terancam
- Revolusi PSSI?
- Asal Mula Budaya Terompet Tahun Baru
- Belajar untuk bekerja?
- The Social Network, Ketika Kegiatan Sosial Dibawa ke Dunia Maya
- Ujung, sebuah tradisi masyarakat Jawa saat Idul Fitri
- Lebaran Tetap Kerja?
- Senjata Berbahaya ala Indonesia
- Terompet Piala Dunia Afrika Selatan Bising Coy..
- Piala Dunia Promosikan Gaya Hidup Tak Sehat?
- John Titor Nyata atau Bohong?
- Khasiat Bawang Putih
- Kenapa Islam Melarang Menggambar Nabi Muhammad?
- Sherlock Holmes, Mengalahkan Misteri Ilmu Hitam dengan Logika Ilmiah
- Three Idiots, Film Bollywood yang Inspiratif
- Tips Merawat Flashdisk Agar Awet
- Penyakit Lupa
- Cinta Sejati, percayakah?
- Mencari Lowongan Kerja tahun 2010?
- Kontroversi Helm SNI
- Hukuman Mati untuk Koruptor, Pantaskah?
- Tips Berkenalan
- Lunturnya sikap menghargai orang lain
Bisnis Online
0 comments:
Bagaimana Pendapat Kamu?
Tulis Komentar Kamu disini dengan sopan dan bukan spam tentunya. Kamu bisa Log in ke akun kamu untuk berkomentar, atau Kamu bisa berkomentar sebagai tamu dengan mengisi Nama dan URL atau boleh juga tanpa Identitas (anonymous).
Thanks for visiting my blog :)